Musim Sunatan........!!!

seperti musim, ada musim buah-buahan (sekarang di padang lagi musim durian), ada musim mainan (di padang lagi musim layangan pesawat jadi delay hehehe), ada musim mati lampu (yang ini parah banget hampir tipa 4 jam mati lampu kayak minum obat aja), ada satu lagi musim yang ndak tau dari mana dan apa pencetusnya, musim sunatan, sampai minggu ini bagian bedah RS dr M Djamil udah sekitar 15 kali di minta untuk jadi supervisi tim sirkumsisi. ada dari ko ass, ada dari BEM FKUA, JCC, mahasiswa Riau, PKPU, Bank BTN, sampai ke acara Partai. sepertinya sunatan di jadikan sebagai suatu ajang, ndak tau apa alasan dibalik acara tersebut. sekarang saya tidak mengkaji alasan-alasan tersebut, anggap saja acara tersebut acara amal. sirkumsisi atau sunatan merupakan sesuatu yang wajib dikerjakan setiap anak laki-laki dalam agama islam. tindakan nya adalah memotong sebagian kulit penutup penis. alasanya selain alasan medis (phimosis dll), juga untuk pencegahan dimasa depan( menurut penelitian ada beberapa penyakit yang bisa dicegah setelah dilakukan sirkumsisi diantaranya kanker penis PMS dll) serta agama.
apa yang harus dipersiapkan sebelum sirkumsisi? banyak hal yng perlu diperhatikan apalagi bagi pemula (terutama ko ass dan mahasiswa), pertama kondisi psikis anak, usahakan agar anak tersebut nyaman memang atas permintaan sendiri. kedua, kondisi penis, anak dengan hipospadi, epispadi jangan sekali-kali di sirkumsisi garus konsulkan ke dokter bedah, adakah penyulit seperti phimosis atau paraphimosis, adanya peradangan. ketiga, apakah aa penyajti penyerta yang kan mempersulit baik sewaktu tindakan atau setelah tindakan seperti adanya riwayat perdarahan yang sukar berhenti, adanya riwayat hemofili dan lain sebagainya.
setelah semua selesai persiapkan alat alat sirkumsisi seperti set minor steril, duk steril dan lain-lain. kemudian pilih jenis anestesi yang akan di lakukan ( biasanya kalo sunatan massal cuma lokal anestesi ya hehehe).
untuk teknik sirkumsisi ada beberap pilihan, pada kebanyakan teknik sirkumsisi konvensional masih jadi pilihan utama. tetepi seiring dengan berkembangnya kemajuan ada yang menggunakan pisau listrik ( cauter) dan jugan dengan laser (teknik yang satu ini masih jarang di indonesia hanya ada di beberapa kota besar). ada jaga tekni lain yaitu dengan menggunakan semcam lem jaringan atau alat dari plastik.
perawatan pasca sirkumsisi juga harus diperhatikan, komplikasi yang paling banyak adalah infeksi.
baca lebih lengkap

2 komentar:

Posting Komentar