JAMKESMAS, JAMKESDA atau asuransi.....?

selesai laporan hari ini, aku di datangi seorang perawat senior OK. beliau minta tolong untuk memasukan seorang anak dengan kelainan bibir dan langit-langit terbelah dalam bahasa kedokteranya disebut dengan labiopalatoschozis. dengan sok jaim aku menyuruh beliau untuk masuk lewat poliklinik bedah (hehehe maklum sejak jadi senior jarang ke poliklinik)

dengan sedikit menghiba perawaty tersebut bercerita ,
perawat;"dok, pasien ko sabana miskin mah"
Dok; " tu baa, kan kalo punyo kartu miskin musti lewat poli mah'
P; "tu lah dok pasien ko ndak dapek SKTM doh lah talambek kecek wali nagarinyo
D; " mambana lah ka pak wali tu.... ambo ndak bisapulo doh manolongan kalo ndak ado surek tu"
P; "nyo sabana miskin mah dok suaminyo dek maliek anak takah ko nyo melarikan diri antah kam, kin nyo sorang se dikampuang manolong abaknyo, tolong lah dek dokter baa caronyo lah:

itu mungkin sebagian kecil dialogku dengan perawat tersebut, yang intinya karena kemiskinanya si suami pergi meninggalakn istri dan anaknya yang masih bayi, sekarang si ibu sendir menolong orang tuanya mencari nafkah dengan bekerja diladang orang lain.
darimana uang untuk berobat anaknya,sedangkan untuk makan sehari2 saj tidak berkecukupan. yang diharapkan olehnya adalah jaminan keshatan dari pemerintah unutk masyarakat miskin. tapi ap dya, dikampung atau di desa cenrung yang dapat JAMKESMAS adalh mereka yang punya hubungan denga wali nagari atau perintah yang lain tanpa memandang apakah mereka berkecukupan atau tidak.
mustinya, pemerintah mengawasi pemberian jaminan kesehatan sampai tahap pelayanan nya. ataupu sekarang sudah ada pula jaminan kesehatan untuk warga miskin yang diberikan oleh pemerintah daerah.

kembali kepada si anak, akhirnya dirawat dengan status umum dan semua biaya ditanggung si perawat yang baik hati tadi.serta pembebasan biaya operasi

dalam fikiranku terbersit sudah terpenuhi hak masyarakat miskin untuk mendapatkan pengobatan, atau mustikah di semua masyarakat Indonesia di asuransikan?....


0 komentar:

Posting Komentar